Bahagia Tetap Ada

Disangka panas hingga ke petang
Rupanya hujan di tengah hari...
Kekecewaan..
Kesedihan...
Kedukaan...
Kesepian...
Kemarahan...
Berbaur menjadi satu...
Satu yang bisa menghancurkan..
Melenyapkan...
Sebuah kebahagiaan yang dinanti..
Sekian lama...
Harapan yang ditaruh kian rapuh...
Hanya menanti untuk rebah...
Segala impian kini musnah..
Segala harapan hilanglah sudah...
Umpama nasi sudah menjadi bubur..


Usah menoleh lagi..
Bangkitlah...bangkitlah dari nestapamu...
Buangkan jauh rasa gusarmu..
Singkirkan jauh rasa amarahmu...
Simpankan saja...
Kenangan manis itu jauh di sanubarimu...
Barang yang lepas jangan dikenang
Iakan jadi hak orang lain...




Siapa kata engkau tidak bisa bangun dari jatuhmu..
Siapa kata...?
Aku tahu dirimu penuh semangat
Aku tahu dirimu bukan dirimu yang dulu
Aku juga tahu dirimu penuh iltizam
Penuh azam...
Jatuh...bangun...itu lumrah kehidupan..
Andai ada kesempatan itu
Kebahagiaan...kegembiraan...
Kejarlah...
Gapailah...
Capailah...
Jangan takut menempuh ombak..
Jika berumah di tepian pantai...
Alang-alang menyeluk pekasam..
Biar sampai ke pangkal lengan...
Biar sampai kebahagiaan hakiki itu
Menjadi milikmu..
Milikmu buat selama-lamanya...
Milikmu yang abadi...




Hasil Nukilan: Maya Kirana (didedikasikan khas buat seorang adik...)